Spanning Tree Protocol (STP) merupakan sebuah mekanisme untuk mencegah terjadinya looping. Pada Switch, STP sudah aktif secara default, STP akan aktif apabila memiliki 2 jalur atau lebih, saat terdapat paket yang melalui switch, switch akan otomatis menentukan jalur blocking state dan forwarding state, dan paket tersebut hanya akan melalui jalur forwarding state
Looping adalah pengiriman paket secara mengulang karena destination tidak dapat di temukan, misalnya SW-1 melakukan broadcast paket dengan. Fa0/10 dan fa0/20, kemudian paket tersebut sampai pada SW-2 interface fa0/10 , dan SW-3 pada interface fa0/20, karena pada SW-2 telah menandai paket tersebut datang pada interface fa0/10 maka dari SW-2 akan membroadcast paket tersebut kearah interface fa0/20 dan pada SW-3 telah mendapatkan paket yang berasal dari interface fa0/20 maka selanjutnya SW-3 akan membroadcast melalui interface fa0/10. Dan setelah SW-3 mendapatkan paket dari SW-2 maka akan di broadcast kearah SW-1 dan SW-2 yang telah mendapatkan paket dari SW-3 akan di broadcast ke SW-1. Sehingga paket tersebut tidak sampai ke tujuannya
Untuk menentukan jalur yang blocking state dan forwarding state terdapat beberapa ketentuan, yaitu
1.) Nilai cost pada interface di switch (nilai tertinggi akan di block )
2.) Nilai priority (Nilai tertinggi yang akan diblock)
3.) Nilai Mac-Address (nilai tertinggi yang akan diblock)
Untuk nilai cost sendiri memiliki standart yaitu :
1.) Ethernet memiliki nilai cost 100
2.) Fast Ethernet memiliki cost 19
3.) Giga ethernet memilliki cost 4
4.) Fiber Optik memiliki cost 2
Cara kerja STP :
1. Ketika STP aktif, masing-masing switch akan mengirimkan frame khusus satusama lain yang disebut Bridge Protocol Data Unit (BPDU).
2. Menentukan Root Bridge. Switch dengan bridge id terendah akan menjadi root bridge. Bridge id = priority + MAC address. Dalam satu LAN hanya ada satu switch sebagai root bridge,switch lain menjadi non-root bridge. Default priority adalah 32768 dan bisa diubah.
3. Menentukan Root Port. Yang menjadi root port adalah path yang paling dekat dengan root bridge. Untuk setiap non-root bridge hanya punya 1 root port.
4. Menentukan designated port dan non-designated port. Designated port adalah port yang forward dan non designated port adalah port yang blocking. Untuk root bridge semua portnya adalah designated port.
Switch dengan priority terendah, salah satu portnya akan menjadi non-designated port atau port blocking. Jika priority sama maka akan dilihat MAC address terendah.
Konfigurasi :
Cek spanning-tree dan carilah Switch yang telah bertindak sebagai root bridge
Karena SW-3 Menjadi root bridge, maka interface yang terhubung langsung dengan SW-3 akan menjadi Root Port
0 Komentar